KRITERIA PENILAIAN LOMBA VOKAL

Dapatkan buku terbaru yang saya tulis, Tutorial Vocal I Lift Up My Voice

Informasi lebih lanjut dapat dibuka di link ini:

https://www.tokopedia.com/enem/buku-tutorial-belajar-vokal

Buku ini dapat diikuti di YouTube Channel Musisi Gerejawi dalam playlist I Lift Up My Voice.

Kriteria Penilaian Lomba Solo Vokal

Materi Suara:

  1. Materi suara
  2. Volume suara/sonoritas

Tehnik Vokal:

  1. Intonasi suara/pitch control
  2. Pernapasan
  3. Frasering/pemenggalan nafas
  4. Artikulasi/ diksi/ pengucapan
  5. Atact dan ending
  6. ketepatan tempo
  7. penggunaan  a, i, u, e, o
  8. ketepatan penggunaan resonansi
  9. keredaman suara

Interpretasi Lagu

  1. klimaks lagu/ dinamika lagu)
  2. Agigoge (legato, marcato dan staccato)
  3. improvisasi
  4. ketepatan interpretasi lagu
  5. pendalaman penghayatan
  6. musikalitas (keselarasan dengan musik pengiring, dll)

Penampilan:

  1. kedisiplinan dan ketertiban
  2. bloking panggung
  3. stage action
  4. kerapian

Untuk cara menilainya sbb:

  1. Tentukan ketua juri. Ketua juri adalah yang paling senior dalam pengalaman bermusik. Belum tentu yang paling tua usianya. Ketua juri juga terkadang sudah ditentukan oleh panitia. Bila panitia tidak menentukan Juri harus berunding siapa ketua di antara mereka.
  2. Bimbing panitia untuk membuat format penilaian juri. Atau juri mempersiapkan sendiri bila panitia tidak mampu melakukannya. Buat koordinasi yang jelas.
  3. Format penilaian juri terdiri dari Format isian untuk juri 1, juri 2, dan juri 3, serta format penilaian tambahan khusus buat ketua juri, yang isinya total nilai dari tiga orang juri.
  4. Juri harus menentukan nilai terendah yang disepakati bersama, contoh nilai terendah adalah 65. Maka tidak ada juri yang memberi nilai 64 ke bawah.
  5. Juri harus menentukan nilai tertinggi yang disepakati bersama, contoh nilai tertinggi adalah 95. Mka tidak ada juri yang memberi nilai 96 ke atas.
  6. Juri harus menyepakati apakah nilai akan satuan atau limaan, atau puluhan. Contoh nilai satuan: 68, 73, 91. Contoh nilai limaan adalah 75,80,85,95, dst. Contoh nilai puluhan adalah 60,90,80. Semakin banyak jumlah peserta maka penilaian akan semakin kompleks, misalnya peserta ada 80 , maka lebih baik pakai satuan nya satuan, misalnya 78, 82, 89. Karena kalau tidak demikian, akan banyak nilai kembar yang akan menyulitkan penjurian. Namun bila jumlah peserta sedikit, misalnya jumlah peserta hanya 8, lebih mudahnya pakai satuan puluhan saja. Itu harus disepakati dulu sebelum memberi penilaian.
  7. Bila ada juri yang belum paham, ketua juri harus dapat memberi penjelasan kepada semua juri, sehingga cara menilainya memiliki standar yang sama.
  8. Tiap lomba memiliki spesifikasi penilaian yang bisa saja berbeda pada lomba lainnya. Spesifikasi ini berdasarkan keunikan tiap jenis lomba yang nantinya menentukan bobot nilainya.
    Contoh; Lomba Solo Vocal , kira kira sbb:
    Materi Vocal = bobot nilainya adalah = Nilai X 2

Teknik Vocal = bobot nilainya adalah = Nilai X 2

Interpretasi Lagu = bobot nilainya adalah = Nilai X 3

Penampilan = bobot nilainya adalah = Nilai X 1

Itu artinya Lomba Solo Vocal mementingkan tidak saja materi vocal, teknik vocal, tetapi menekankan pemberian nilai tambah bagi interpretasi lagu termasuk improvisasi, dll, sehingga bobotnya adalah nilai dikalikan 3, sedangkan penampilan cukup berbobot nilai dikalikan 1 saja. Mengapa? Tidak mungkin hanya karena bajunya mewah dia bisa menang, padahal saat menyanyi fals, dll.

Contoh Kriteria pada lomba paduan suara , memiliki ciri khas sendiri, yaitu tidak memiliki mata kriteria improvisasi seperti pada lomba solo vocal, contoh sbb:

Materi Suara:

  1. Materi suara
  2. Volume suara/sonoritas

Tehnik Vokal:

  1. Intonasi suara/pitch control
  2. Pernapasan
  3. Frasering/pemenggalan nafas
  4. Artikulasi/ diksi/ pengucapan
  5. Atact dan ending
  6. ketepatan tempo
  7. penggunaan  a, i, u, e, o
  8. ketepatan penggunaan resonansi
  9. keredaman suara

Interpretasi Lagu

  1. klimaks lagu/ dinamika lagu; dinamika tempo, dinamika suara
  2. Agigoge (legato, marcato dan staccato)
  3. ketepatan interpretasi lagu
  4. pendalaman penghayatan
  5. musikalitas (keselarasan dengan musik pengiring, dll)

Penampilan:

  1. kedisiplinan dan ketertiban
  2. bloking panggung
  3. stage action
  4. kerapian

Contoh untuk Lomba Paduan Suara sbb;

Materi Suara = bobot nilainya adalah = Nilai X2

Teknik Vocal = bobot nilainya adalah = Nilai X 3

Interpretasi Lagu = bobot nilainya adalah = Nilai X 2

Penampilan = bobot nilainya adalah = Nilai X 1


Itu artinya Lomba Paduan Suara mementingkan tidak saja materi vocal, interpretasi lagu, tetapi menekankan pemberian nilai tambah bagi teknik vocal , sehingga bobotnya adalah nilai dikalikan 3, sedangkan penampilan cukup berbobot nilai dikalikan 1 saja. Mengapa? Tidak mungkin hanya karena bajunya mewah dia bisa menang, padahal saat menyanyi fals, dll.

Contoh Kriteria pada lomba vocal group, memiliki ciri khas sendiri, yaitu memiliki tambahan kriteria di bidang aransemen. Dan tetap memiliki mata kriteria improvisasi , sebagai berikut contohnya

Materi Suara:

  1. Materi suara
  2. Volume suara/sonoritas

Tehnik Vokal:

  1. Intonasi suara/pitch control
  2. Pernapasan
  3. Frasering/pemenggalan nafas
  4. Artikulasi/ diksi/ pengucapan
  5. Atact dan ending
  6. ketepatan tempo
  7. penggunaan  a, i, u, e, o
  8. ketepatan penggunaan resonansi
  9. keredaman suara

Interpretasi Lagu

  1. klimaks lagu/ dinamika lagu; dinamika tempo, dinamika suara
  2. Agigoge (legato, marcato dan staccato)
  3. ketepatan interpretasi lagu
  4. Improvisasi
  5. pendalaman penghayatan
  6. musikalitas (keselarasan dengan musik pengiring, dll)

Arransement

  1. Arransement Vocal
  2. Arransement Acustic
  3. Tingkat Kesulitan
  4. Kreatifitas Arransement
  5. Kesesuaian Arransement dengan interpretasi lagu
  6. Kesesuaian arransement iringan dengan arransement vocal
  7. dll

Penampilan:

  1. kedisiplinan dan ketertiban
  2. bloking panggung
  3. stage action
  4. kerapian

Contoh untuk Lomba Vocal Group, sbb;

Materi Suara = bobot nilainya adalah = Nilai X2

Teknik Vocal = bobot nilainya adalah = Nilai X 2

Interpretasi Lagu = bobot nilainya adalah = Nilai X 2

Arransement lagu = bobot nilainya adalah = Nilai X 3

Penampilan = bobot nilainya adalah = Nilai X 1


Itu artinya Lomba Vocal Group mementingkan tidak saja materi vocal, teknik vocal, interpretasi lagu, tetapi menekankan pemberian nilai tambah bagi arransement , sehingga bobotnya adalah nilai dikalikan 3, sedangkan penampilan cukup berbobot nilai dikalikan 1 saja. Mengapa? Tidak mungkin hanya karena bajunya mewah dia bisa menang, padahal saat menyanyi fals, dll.

CARA MENILAI

Biasanya peserta nomor undi satu adalah menjadi tolok ukur juri untuk semua peserta. Cara ini tidak akan merugikan peserta nomor undi satu, karena kalau memang dia lebih dari yang lain, dia tetap akan menang.

Caranya juri akan menilai peserta nomor undi 1 ini, seberapa nilai yang kita berikan untuk tiap mata kriteria. Lantas setelah itu peserta nomor undi 2 akan kita bandingkan dengan nomor undi 1, detail di tiap mata kriteria. Apakah nilainya di tiap mata kriteria itu ada yang lebih tinggi dari nomor undi 1 ataukah ada yang lebih rendah dari nomor undi 1. Demikian seterusnya. Bila peserta banyak sekali, maka juri akan selalu membandingkan dengan yang terbaik yang sudah diraih oleh semua peserta sebelumnya. Contoh peserta nomor undi 12, kita akan lihat dari peserta nomor undi 1 sampai 11 mana yang sementara ini memimpin. Contoh dari nomor undi 1 sampai 11 yang sementara memimpin nomor undi 7. Maka ketika nomor undi 12 maju, kita akan langsung bandingkan dengan nomor undi 7, apakah dia diatasnya atau di bawahnya. Lantas kalau kita anggap itu di atasnya langsung kita beri nilai pada tiap mata kriteria yang di atas nomor undi 7 dengan nilai yang lebih tinggi. Namun bila lebih rendah, akan kita bandingkan dengan nomor undi lainnya, kira kira dia lebih rendahnya di bawah performa nomor undi berapa.

Juri harus memiliki kertas buram untuk mencoret-coret komentar juri yang tidak bisa digambarkan dengan angka.
Contoh; nomor undi 1, lomba solo vocal remaja pria, ada catatan juri;

Improvisasi cukup berani namun ada part yang meleset pembidikan improvenya di bagian Verse 2.

Catatan corat-coret juri ini sangat diperlukan untuk rapat dewan juri nantinya. Jadi perdebatan dewan juri untuk membahas tiap peserta tidak mungkin mengandalkan daya ingat kita, maka coretan sangat diperlukan.

Format penilaian juri sangat bergantung pada berapa jumlah mata kriteria yang dipakai, contoh pada lomba vocal group akan terdiri dari 5 kriteria lomba, termasuk arransement, yang mata kriteria ini tidak ada pada format penilaian juri pada lomba lainnya.

Setiap juri di akhir lomba akan membuat peringat sementara. Contoh peserta ada 10, maka setelah semua nilai ditotal oleh juri itu sendiri, juri itu sendiri membaut peringkat sementara versi dirinya sendiri.

Pada saat rapat juri, tiap juri akan mengajukan peringkat sementara menurut versianya masing masing. Bila ternyata 3 juri memiliki peringkat yang sama , contoh juri A mempunyai peringkat juara 1 oleh nomor undi 7, jura 2 nomor undi 5 juara 3 nomor undi 2. Ternyata juri B dan juri C juga sama, walau nilainya berbeda-beda. Kalau terjadi seperti ini, tinggal ditotal saja semua nilai juri, dan diumumkan pemenangnya.

Namun bila peringkat sementara yang dibuat oleh tiap juri tidak sama, misal menurut peringkat sementara dari juri A, juara 1 diampu oleh nomor undi 3, juara 2 nomor undi 6, juara 3 nomor undi 9. Namun peringkat sementara dari juri B, juara 1 nya nomor undi 14, juara 2nya nomor undi 19 dan juara 3 nya nomor undi 21. Demikian juga dengan juri C, beda lagi.

Bila terjadi seperti itu, barulah 3 orang juri ini akan membicarakan tiap kandidat masing-masing, berdasarkan coretan/ contekan/ komentar juri yang tadi dibuat pada saat lomba berlangsung , di atas kertas buram. Misalnya catatan juri A, nomor undi 6 itu fals pada waktu modulasi, demikian juga menurut catatan juri B dan C, sama. Jadi nanti dipertimbangkan apakah mungkin nomor undi 6 ini bisa jadi juara, bila fals. Dan seterusnya.

Contoh format penilaian juri sbb:

Join the Conversation

9 Comments

  1. formasi di panggung, bentuk U apa diperbolehkan? beberapa juri yg saya kenal pernah menolak bentuk formasi itu karena tidak semua menghadap ke audiens dan erat kaitannya dgn ekspresi. tp beberapa kali lomba vocal group masih aja pemenangnya adalah grup yg formasinya dari awal lagu pertama sampai lagu kedua berakhir formasinya itu

    1. Formasi sebenarnya bisa bermacam-macam. Istilah yang sering diberikan adalah Bloking. Juri juga bermacam-macam. Jika mengacu pada kreatifitas, maka kalau saya pribadi tidak anti U formasi. Yang penting, suara dapat balancing, dapat blanding, dapat jelas blokingnya antara S, A, T dan B, lalu secara koreografi juga dapat dilihat dengan enak. Namun pada saat lomba terkadang kita mau tidak mau harus ikuti SELERA juri, karena lomba seni itu biasanya sangat subyektiff terhadap SELERA JURI, jadi menurut saya, jika anda tidak sedang berlomba, kembangkan kreatifitas anda seluas mungkin, namun jika anda sedang berlomba dan mengejar yang namanya kemenangan, maka anda sebaiknya mempelajari selera juri pada saat TEKNIKAL MEETING. Untuk menghadap audience atau ekspresi menurut saya relative, toh penonton masih bisa menikmati dan ekspresi bisa dilihat dari berbagai arah. Selama penyanyi tidak 100 persen membelakangi penonton, bahkan menyanyi menghadap belakang pun, jika terkait koreo tidak masalah, toh juri tetap bisa melihat pada ekspresi lainnya saat penyanyi menghadap depan, bukankah lagu itu panjang bagiannya?

  2. Sis Susan, saya ingin mendalami aspek penjurian lomba koor pesparawi dalam waktu dekat.
    Terimakasih jika Sis ada artikel yang terkini mengenai ini.

Leave a comment